Sang Fotografer
- Home
- Cerita ngentot
- Sang Fotografer
Bagian 1
Spoiler: CAST [HIDE]Harus like dulu baru bisa lihat ini
[/HIDE]
“bagaimana mbak wulan? Bisa kan kalo sesi fotonya dimajukan?” tanya deva
“teserah kamu aja dev,, tapi gue gak suka kalo ntar keroyokan lho,, kalo lu mau gue minta ntar cuma kita berdua aja” kata wulan
“beres mbak, jadi gimana?” kata deva
“iya dev mbak bisa,, jadi kapan?” kata wulan
“kalo minggu depan?” kata deva
“ok,, lu atur aja dev” kata wulan
“siiip mbak cantikku” kata deva
“dasar fotografer mesum, mintanya memek mbak terus” kata wulan
“hahaha mbak wulan juga suka kan dikontolin” kata deva
“husst jangan kenceng – kenceng ada mas adilla,, ntar denger” kata wulan
Deva Nugraha adalah seorang fotografer terkenal di negeri ini. Banyak para artis papan atas yang memakai jasa fotonya. Bahkan deva juga menerima private foto para artis, istri dan anak pejabat, serta model ternama
Deva sudah tidak sabar merasakan tubuh hot artis cantik beranak tiga itu. Sudah lama deva tidak merasakan lagi kehangatan tubuh wulan selama beberapa bulan.
“ya sudah mbak saya pamit pulang dulu, sekalian nyiapin yang di villa nanti?” kata deva
“okee dev,, take care ya” kata wulan
“siiaap mbaak,, bye” kata deva
“bye dev” kata wulan
Sang fotografer itu pun meninggalkan rumah mewah sang artis cantik itu. Sepertinya sang fotografer merasa ketagihan dengan tubuh ibu beranak tiga itu. Seorang artis papan atas sekaligus model senior yang sering menjadi fantasi para kaum adam. Dia adalah wulan guritno.
Melihat sang fotografer yang telah beberapa kali menikmati memek indahnya itu pergi meninggalkan rumahnya. Wulan langsung bersiap berangkat menuju lokasi seminar yang dimana ia menjadi narasumber
“mama minggu depan ada foto shoot di villa, kamu ikut gak?”
“enggak deh ma, masih banyak kerjaan,, belom lagi tugas sekolah,, mama aja berangkat sendiri”
“yaudah kalo gitu, ini nanti mama gak pulang ada meeting sama orang kak baim ntar”
“iyaa maa,, salam buat kak baim ya”
Wulan pun meluncur ke lokasi seminar dengan diantar sang supir mengendarai mobil pribadinya. Sebagai pelaku seniman di industri seni memang membuat wulan menghabiskan waktu di luar rumah.
Belum lagi suaminya yang seorang pebisnis juga sangat jarang berada di rumah. Pekerjaan suaminya yang banyak membuat ia harus sering melakukan perjalanan bolak balik ke berbagai negara.
******************
Sementara itu deva mulai mengatur semua keperluan untuk menshoot tubuh indah sang artis. Ia benar – benar menyiapkan semua keperluan yang digunakan selama di villa nanti.
“hmmm sepertinya ada yang kurang,, tapi apa ya?”
Deva merasakan ada yang ganjal dengan rencananya untuk melakukan private shoot dengan wulan. Dan akhirnya ia mengalihkan tujuannya menuju studio foto miliknya sebelum berangkat ke villa itu. Beberapa karyawannya nampak sibuk melayani para customer. Mulai dari pengusaha, artis, bahkan pejabat sudah menjadi customer tetapnya.
Banyak yang sangat puas dengan hasil dan pelayanan dari deva. Termasuk pelayanan plus yang tak semua bisa menikmatinya.
“pak deva tadi mbak luna mau minta jadwal pemotretannya diubah, karena minggu depan mbak luna mau ke perancis” kata karyawan deva
“yasudah kamu atur aja waktunya bisanya kapan, kebetulan juga wulan guritno minta di majukan fotonya jadi minggu depan” kata deva
“ooh begitu pak,, saya ubah jadwalnya dulu pak” kata karyawan deva
“sekalian kamu hubungi villa yang biasa kita pakai itu buat wulan, dan kalo bisa tukar jadwalnya dengan luna maya dengan wulan” kata deva
“siap pak deva” kata karyawan deva
Menjadi fotografer artis memang tak pernah terbayangkan oleh deva. Hobinya memotret momen yang tepat menjadi awal petualangannya di dunia fotografi. Dan kini ia sangat diandalkan oleh banyak artis dan seniman.
Deva duduk di hadapan layar monitor komputer dan laptop untuk meneruskan pekerjaannya. Dia edit beberapa gambar pribadi para model dan artis papan atas yang akan menjadi koleksi pribadi mereka.
Sulit bagi deva harus menahan nafsunya demi profesionalitas profesinya. Walaupun pada akhirnya di akhir foto shoot deva dapat menyiram sang model dengan spermanya.
“kamu disini beb?” kata renata
“eh ren, tumben lu dateng, ada apa?” kata deva
“yeee malah tumben,, lu kagak liat gue chat lu dari kapan?” kata renata
“hah? Kapan lu chat gue?” kata deva
“liat tuh hape lu” kata renata
Deva mengambil smartphonenya yang ada di dalam tas kecil miliknya. Dan dilihatnya lebih dari 10 chat dari tadi malam yang tidak terbaca.
“astaga gue lupa, maaf kagak buka hape gue ren,, kerjaannya numpuk nih” kata deva dengan sedikit terkejut
“hssss dasar kebanyakan nyimpen foto bugil artis sih lu, jadi lupa ma yang lain,, yaudah yuk udah ditunggu ma yang lain tuh” kata renata setelah melihat deva yang mengedit sebuah foto telanjang artis di negeri you ni
“hehehehe maaf maaf, ya kan harus profesional ren, ok bentar ya gue cuci muka dulu” kata deva
“yaudah cepet, sama tu kontol lemesin dulu,, masa mau meeting sama orang tv kontol lu ngaceng gitu” kata renata sambil menunjuk ke selangkangannya deva
“kalo ini susah lemesinnya harus dikeluarin dulu isinya” kata deva menunjuk kontolnya
“sini gua sunat kalo gitu” kata renata
“MATA LU!!!” kata deva
Spoiler: CAST [HIDE]Harus like dulu baru bisa lihat ini
[/HIDE]
Renata berjalan menuju deva yang sudah masuk ke dalam kamar mandi. Di dalam kamar mandi renata langsung berlutut di depan deva tepat di depan kontol deva. Jari cantik renata mulai membuka kancing celana jeans dan mengeluarkan kontol deva yang sudah menegang keras.
“makanya jangan kebanyakan edit foto bugil artis mulu, kalo udah gini jadi gue yang ngeluarin sperma lu” kata renata sambil memegang kontol deva yang sudah berdiri tegak
Renata dengan lahap langsung memasukkan kontol deva ke dalam mulutnya. Ia berikan servis terbaik yang ia bisa untuk membuat deva cepat orgasme.
“mmmmh mmmh mmmh” gumam renata
Ia jilati seluruh permukaan batang kontol deva yang sudah terselimuti air liurnya. Sesekali renata melihat raut wajah deva yang keenakan merasakan kontolnya dihisap olehnya.
“keluarin cepetan,, kita gak ada waktu lho dev,, udah ditungguin” kata renata
“aaaaah iyaaa baweel,, sini mulut lu” kata deva
Dengan cepat deva menggenjot mulut renata. Deva perlahan mulai mendorong kontolnya memasuki mulut renata. Gadis cantik itu pun semakin terbiasa melahap kontol deva dan semakin banyak belajar menservis kontol deva dangan mulutnya. Berbagai macam teknik pun telah ia pelajari demi untuk memuaskan deva.
aaaah gila enaaak banget mulut lu ren, mmmmh ssssh nih baru namanya sepongan nikmat mmmh celoteh deva
Dengan tempo yang mulai meningkat deva menyodok mulut renata. Air matanya tak henti menetes diperlakukan demikian oleh deva. Tangan renata berusaha menahan pinggul deva yang semakin cepat menyodoki mulutnya.
Satu tangan deva memegangi kepala renata agar terus melumat kontolnya. Dan tangan satunya turun menuju kedua payudara bulat dan kencang renata yang masih terbungkus pakaiannya. Diremasnya dengan keras kedua payudara renata secara kasar dan bergantian.
Bahkan sesekali tangan deva masuk kedalam kaos yang renata kenakan dan puting payudaranya ditarik hingga renata menjerit menahan sakit. Sempat renata melepaskan kulumannya dan sedikit mengerang merasakan putingnya ditarik oleh deva.
“aaaaaauuuuhh lu gituin lagi ntar kagak gue emut kontol lu, udah dikasih servis malah nyakitin iihh” kata renata yang sedikit kesal
Namun deva kembali menyodorkan kontolnya ke mulut renata. Tau apa yang harus ia lakukan dan ditambah birahinya yang sudah tinggi. renata membuka mulutnya selebar mungkin dan memasukkan kontol deva hingga terbenam seluruhnya di mulutnya.
iyaaaa iseep gituu ren ssssh eennnaak aaah kata deva
“keluarin peju lu di mulut gue dev mmmmh mmmh ssslllrpp” goda renata
Dengan cepat renata mulai memompa kontol deva dengan mulutnya. deva merasakan nikmat yang luar biasa melebihi mulut renata biasanya ia rasakan. deva membiarkan renata bermain dengan kontolnya, ia melihat renata yang masih terduduk di lantai kamar mandi dengan liur yang masih menetes membasahi pakaiannya.
Renata semakin cepat memompa kontol deva, tangannya ikut aktif memainkan kantung telur deva. puas meremasi kedua payudara renata, deva berpindah duduk diatas closer. Ia memposisikan kembali renata di depan mulutnya.
lu keluarin peju gue kata deva sambil menjejalkan kembali kontolnya ke mulut renata.
“kita udah gak ada waktu dev, cepet keluarin sperma lu” kata renata
renata kembali melahap kontol yang besar dan hitam itu ke dalam mulutnya. kepalanya mulai maju mundur memompa kontol deva.
aaaah iyaah issep yang kuaat ooooh enaak terusiiin lagiii aaah aaah mmmhh racau deva
Servis mulut renata yang luar biasa itu membuat pertahanan sperma deva yang biasanya kokoh menjadi lemah karena mulut renata, tanpa ia bisa tahan lagi spermanya ingin segera keluar.
Dengan cepat deva mengeluarkan kontolnya sejenak dan deva memasukkan kembali kontolnya di mulut renata. Di pegangnya kepala renata dan dengan kuat ia pegang kepala renata agar tidak terlepas. Tiga menit kemudian, deva mendekati klimaksnya. Sambil memegang kepala renata kuat kuat, deva membuang spermanya di dalam mulut renata yang langsung ia telan.
“nice job beb” kata deva setelah mengeluarkan spermanya di mulut renata
“aaaaah udah kan? Ayo cepet kita udah ditungguin” kata renata sambil membersihkan liur di mulutnya
Deva lalu mencuci kontolnya yang kembali lemas dan penuh dengan liur renata yang bercampur lendir spermanya.
“ah gara – garu lu dev jadi basah baju gue, gue gang baju dulu” kata renata
“hahahaha salah sendiri punya mulut enak banget digenjot” kata deva
“kampret lu” kata renata sambil memukul lengan deva
Setengah jam kemudian mereka berdua meluncur ke sebuah stasiun televisi terbesar di daerah selatan ibu kota. Melewati kemacetan ibukota di siang hari. Dimana banyak orang yang turun ke jalan untuk mencari makan siang.
“pantesan gue tadi pulang dari rumah wulan kayak ada yang ganjal, tapi apaan,, ternyataaa gue lupa kalo ada meeting” kata deva
“lah? Jadi tadi lu di rumah wulan guritno? Pantes gue chat lu gak ditanggepin” kata renata
“hahahaha bukan gitu ren,, gue disana buat nuker jadwalnya mbak wulan sama luna maya,, katanya si luna gak bisa kalo minggu depan, jadi ya gue tuker aja sama mbak wulan” kata deva
Apa yang mengganjal dalam hati deva sudah terjawab. Hari ini ia harus meeting dengan stasiun tv untuk sebuah program beauty fashion and fotography.
“lu tau gak ren,, gue tuh abis dari rumah wulan mau ke villa buat atur lokasi foto tapi gue kayak ada yang bisikin “jangan kesana, tunggu dulu di studio” terus gue ngadem di studio sambil ngedit, abis itu lu dateng” kata deva
“ya iyalah, untung gue dateng kalo gak ilang satu job lu dev” kata renata
Renata adalah seorang wanita yang sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama menjadi teman dekat deva. Dan mulai saat itu menjadi model deva yang belajar tentang dunia fotografi.
Renata sendiri yang sudah jatuh cinta sejak pertama kali bertemu dengan deva pun tidak mengenakan menolak jika dirinya menjadi obyek latihan fotografi deva. Deva sendiri pun sebenarnya juga mempunyai rasa yang sama terhadap renata namun ia merasa dirinya tidak sebanding dengan renata yang sangat cantik.
Bahkan pernah suatu hari deva ingin belajar menjadi seorang private fotografer pun renata bersedia menjadi modelnya. Pertama kali dalam hidupnya ia berfoto di depan kamera dan di depan seseorang yang ia suka dengan telanjang bulat. Dengan di bantu renata, deva belajar mengedit foto yang sudah ia simpan di dalam komputernya.
Kini renata telah menjadi manajer sekaligus asisten deva di segala pekerjaan deva. Bahkan renata lah yang memilihkan pekerjaan untuk deva.
Walaupun keduanya sudah saling suka sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. Namun keduanya masih belum mengetahui jika mereka saling suka. Namun begitu, sejak deva memfoto tubuh telanjang renata, ia telah berkali kali merasakan kehangatan tubuh wanita cantik itu sampai saat ini.
“kurang berapa menit lagi?” tanya deva
“sepuluh menit dev” jawab renata
“kagak bisa nih kita tepat waktu, macet kayak gini” kata deva
“lu sih udah tau telat malah minta gue emut, jadi tambah telat kan” kata renata
“kan lu yang bilang kalo lemesin kontol gue dulu, ya harus gitu kalo mau dilemesin ren, atau mau gue entot lu?” kata deva
“hah dasar babi, kagak mau ngalah” kata renata
Setelah satu jam melewati kemacetan. Deva dan renata telah sampai di lobby gedung stasiun televisi itu. Disana mereka telah ditunggu oleh dua orang karyawan tv tersebut.
“mas deva, semua udah kumpul di lantai 2 mas” kata seorang karyawan stasiun tv itu
“yaudah ayo kesana, maaf ya telat, macet bangeet soalnya” kata deva
“iya mas ayo ke atas” kata karyawan itu
Di dalam ruangan sudah ada lebih dari sepuluh orang yang menjadi satu tim sebuah program tv. Nampak mereka hanya menunggu kehadiran deva yang berperan penting dalam berjalannya program ini
“jadi gini, kita akan ada program tv untuk menunjukkan sebuah keindahan wanita indo. Nah melalui foto, fashion, dan make up kita akan menonjolkan keindahan dan kecantikan wanita kita” kata sang produser
“tapi mbak, apa itu nanti kita gak rawan kalau dilihat KPI?” kata kreatif A
“Kan kita tau kalo disini sensitif seperti itu, jadi disini tugas mas deva agar semua terlihat smooth” kata kreatif B
Meeting yang berlangsung selama lebih dari lima jam itu pun menghasilkan sebuah program tv yang memberikan edukasi menonjolkan keindahan dan kecantikan wanita di negara ini. Dan deva ditunjuk sebagai fotografer dan editor dalam program ini.
Dengan keahlian deva yang tidak diragukan lagi membuat produser program acara tersebut sangat optimis mendapatkan rating dan share tv yang tinggi.
“terus pengisi acara ini siapa mbak?” tanya deva
“disini ada 2 presenter yang akan membawa acara yaitu ashifa latief dan hesty purwadinata, dan setiap episodenya akan ada bintang tamu yang hadir, bintang tamu disini bisa dari selebgram, youtuber, artis, model, atau wanita karir” kata sang produser
Deva memikirkan seperti apa program ini nantinya. “Dengan bayaran sebesar itu apakah setimpal dengan pekerjaan gue? Hmm” batin deva
“tapi ya terserah renata aja lah, dia yang atur semuanya, gue tinggal ngerjain doang” batin deva
Meeting pun selesai, hasilnya mulai bulan depan akan dilakukan syuting pertama tanpa bintang tamu. Deva dan renata pergi meninggalkan stasiun tv itu menuju sebuah restoran di daerah dekat stasiun tv itu.
“lu pesen apa?” kata deva yang akan memesan makanan di meja counter
“hmmm lemon squash aja, sama salad” kata renata
“gak makan berat?” kata deva
“enggak deh, lagi diet juga” kata renata
“badan lu segitu mau diet, bakal jadi apa tuh badan” kata deva
“awas lu ketagihan ma badan gue ntar, brengsek lu” kata renata
Deva pun menuju tempat pemesanan dan memesan beberapa menu makanan sekaligus membayar total harga makanan yang dipesan.
“lu minum? Awas lu kalo mabuk” kata renata
“cuma botol kecil doang, lagian alkoholnya juga dikit kok,, btw kenapa lu mau gue ambil projek ini sih?” kata deva
“ya kan lu tau sendiri duitnya gede dev, acara tv mana ada sih yang duitnya kecil,, belum lagi nama lu kan udah terkenal di dunia fotografer.. So, menurut gue lu bisa punya program yang sepadan ma keahlian lu” kata renata
“hmmm ya kalo gak sesuai sama konsep gue, tinggal gue cabut aja ntar dari sono” kata deva
“iya gue tau, konsep lu kayak gimane,, semua aman dah,, udah gue atur juga,,, atau lu mau tidur sama mbak nadia juga bisa kok” kata renata
“hahahaha liat ntar aja lah, lagi ngumpulin stamina buat ngentotin wulan guritno hahahaha” kata deva
“dasar, fotografer mesum lu dev” kata renata
“lu juga doyan gue mesumin” kata deva
Selesai makan malam di restauran itu, mereka berdua kembali ke rumah masing – masing. Deva kembali mengerjakan editan fotonya yang sudah menumpuk. Setelah matanya berat deva langsung menuju tempat tidurnya.
*****************
“eh wulan, lu tau gak fotografer yang bisa private?” tanya baim wong
“tau kenapa? Lu mau private? Atau si paula?” kata wulan
“bukan gue, tuh si raffi tuh nyari fotografer yang private katanya” kata baim
“lah dia kan banyak kenalan masa gak punya yang private, bo’ong banget sih” kata wulan
“gak tau gue juga,, ya udah bagi dong nomernya” kata baim
“nih” kata wulan
“siapa tuh yang punya?” kata baim
“deva nugraha” kata wulan
“oooh yang punya studio beauty art tu ya?” kata baim
“iyaa lu tau?” kata wulan
“tau gue, tapi gue tau si renatanya, kan dia kerja disitu” kata baim
“nah renata tuh kalo gak salah pacar deva sekarang” kata wulan
“oouh gitu, baru tau gue,, ya ntar kalo ada waktu gue mampir kesana deh, skalian nanya – nanya” kata baim
Wulan guritno sedang melakukan kumpul bareng dengan artis dan model lainnya selesai menghadiri seminar dan sebuah acara talkshow di salah satu stasiun televisi.,,,,,,,,,,,,,,
BERSAMBUNG